Selasa, 21 September 2021

CATAT!!! Inilah yang dimaksud Pupuk Organik dan Jenis-Jenisnya...

Pupuk Organik Terbaik Di Dunia
Pupuk Organik Agrodyke

 Oleh Ir. I Gusti Ayu Maya Kurnia, M.Si/PP. Madya Distanak Kab.Buleleng

Kita mungkin sudah sering mendengar tentang Pupuk Organik, Tapi tau kah anda sebenarnya apa itu Pupuk Organik ?, Pupuk organik adalah pupuk yang seluruh atau sebagiannya berasal dari tumbuhan atau binatang yang sudah melalui proses rekayasa, bisa berbentuk cair atau padat yang digunakan memenuhi bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah (Peraturan Menteri Pertanian Nomor 2 Tahun 2006).  Pupuk organik terdapat beragam varian dan jenis. Jenis-jenis pupuk organik dibedakan dari wujud, metode pembuatan dan bahan baku. Dari sisi bahan baku ada yang berasal dari kotoran hewan, hijauan atau campuran keduanya. Dari metode pembuatan ada banyak macam seperti kompos aerob, bokashi, dan lain lain. Sementara dari sisi wujud ada yang berwujud cair, serbuk maupun granul atau tablet.

Teknologi pupuk organik berkembang pesat saat ini. Perkembangan ini diakibatkan dari dampak pemakaian pupuk kimia yang menyebabkan berbagai masalah, mulai dari rusaknya ekosistem, nerkurangnya kesuburan tanah, masalah kesehatan, sampai masalah ketergantungan petani terhadap pupuk. Oleh sebab itu, pemakaian pupuk organik kembali digaungkan untuk dipakai dalam rangka mengatasi berbagai masalah tersebut.  Ada bermacam jenis pupuk organik yang dipakai para petani di lapangan, tentunya dengan Harga Pupuk Organik yang bermacam macam pula. Secara umum pupuk organik digolongkan berdasarkan bahan penyusun dan bentuknya. Berdasarkan dari segi bentuk, ada pupuk organik padat dan cair.. Sementara berdasarkan dari bahan penyusunnya terdapat pupuk pupuk kandang, pupuk hijau dan pupuk kompos.

Pupuk kandang adalah pupuk yang asalnya dari kotoran hewan seperti kerbau, sapi, kerbau, kambing dan unggas. Umumnya pupuk kandang digolongkan berdasarkan kotoran hewan yang kencing dan tidak kencing. Contoh hewan yang kencing ialah kambing, sapi dan kerbau. Hewan yang tidak kencing umumnya berasal dari jenis unggas seperti itik, bebek dan unggas.  Karateristik kotoran hewan yang kencing waktu penguraiannya umumnya lebih lama, kandungan nitrogen lebih rendah, tetapi kaya akan kalium dan posfor. Pupuk kandang ini cocok dipakai pada tanaman yang diambil biji atau buahnya seperti kacang-kacangan, mentimun dan tanaman buah. Sementara pada kotoran hewan yang tidak kencing waktu penguraiannya lebih cepat, kandungan nitrogen tinggi, tetapi kurang kaya akan kalium dan posfor. Pupuk kandang seperti ini cocok digunakan pada tanaman sayur daun seperti bayam, kangkung dan selada. Pupuk kandang banyak digunakan sebagai pupuk dasar tanaman karena ketersediaannya yang melimpah dan proses pembuatannya gampang. Pupuk kandang tidak membutuhkan proses pembuatan yang panjang seperti kompos. Kotoran hewan cukup didiamkan hingga keadaannya matang dan kering sebelum diaplikasikan ke lahan.

Pupuk hijau merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan tanaman, baik tanaman sisa panen maupun tanaman yang sengaja ditanam untuk diambil hijauannya. Tanaman yang biasa digunakan untuk pupuk hijau diantaranya dari jenis leguminosa (kacang-kacangan) dan tanaman air (azola). Jenis tanaman ini dipilih karena memiliki kandungan hara, khususnya nitrogen, yang tinggi serta cepat terurai dalam tanah. Pengaplikasian pupuk hijau bisa langsung dibenamkan kedalam tanah atau melalui proses pengomposan. Di lahan tegalan atau lahan kering, para petani biasa menanam leguminosa sebagai pagar kebun. Di saat-saat tertentu tanaman pagar tersebut dipangkas untuk diambil hijauannya. Hijauan dari tanaman leguminosa bisa langsung diaplikasikan pada tanah sebagai pupuk. Sementara itu, di lahan sawah para petani biasa menggunakan azola sebagai pupuk hijau. Azola merupakan tanaman pakis air yang banyak tumbuh secara liar di sawah. Tanaman ini hidup di lahan yang banyak mengandung air. Azola bisa langsung digunakan sebagai pupuk dengan cara dibenamkan kedalam tanah pada saat pengolahan lahan.

Pupuk kompos adalah pupuk yang berasal dari pelapukan bahan organik melalui proses biologis dengan bantuan organisme pengurai. Organisme pengurai atau dekomposer dapat berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme. Mikroorganisme dekomposer dapat berasal dari jamur, bakteri atau kapang. Sementara makroorganisme dekomposer yang paling populer ialah cacing tanah. Ditinjau dari proses pembuatannya, ada dua metode membuat pupuk kompos yakni proses aerob (melibatkan udara) dan proses anaerob (tidak melibatkan udara).  Saat ini teknologi pengomposan telah berkembang pesat. Bermacam varian dekomposer beserta metode pembuatannya banyak ditemukan. Jadi pupuk kompos yang dihasilkan banyak jenisnya, antara lain pupuk bokashi, vermikompos, pupuk organik cair dan pupuk organik tablet. Pupuk kompos dapat dibuat dengan mudah, bisa dibuat sendiri dari limbah rumah tangga, seperti pupuk bokashi.

Pupuk hayati adalah pupuk yang berasal dari organisme hidup yang mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menghasilkan nutrisi penting untuk tanaman. Dalam Peraturan Menteri Pertanian pupuk hayati tidak digolongkan sebagai pupuk organik melainkan sebagai pembenah tanah, tetapi dalam penerapannya di lapangan seringkali disamakan sebagai pupuk organik.  Pupuk hayati bekerja tidak seperti halnya pupuk organik biasa yang dapat langsung meningkatkan kesuburan tanah dengan menyediakan nutrisi bagi tanaman. Pupuk ini secara alami menyiapkan nutrisi melalui proses gradual dengan cara memfikasi unsur N dari atmosfer, melarutkan fosfor dan mensintesis zat-zat lain yang diperlukan tanaman. Sehingga, dengan pupuk hayati siklus penyuburan tanah dapat berlangsung terus menerus dan secara berkelanjutan. Pupuk hayati dibuat dengan mengisolasi bakteri-bakteri tertentu seperti Azotobacter choococum yang berguna mengikat unsur unusr N, Bacillus megaterium ialah bakteri yang dapat melarutkan unsur P dan Bacillus mucilaginous yang dapat melarutkan unsur K. Mikroorganisme tersebut bisa didapatkan di tanah-tanah hutan, pegunungan atau sumber-sumber lain.  

Selain Jenis jenis pupuk organik diatas adalah lagi Pupuk Organik yang penggunaanya multi fungsi, yaitu bisa digunakan dengan cara ditabur dan bisa digunakan sebagai pupuk cair, yaitu PUPUK AGRODYKE. Pupuk Agrodyke  merupakan teknologi yang serbaguna dan ramah lingkungan. Penggunaan Agrodyke dapat diguna- kan bersama dengan pupuk konvensional, baik urea, NPK, maupun kompos. Cara penggunaan Teknologi Agrodyke pada tanaman sangat sederhana,yaitu dengan cara ditabur bersama dengan NPK, Urea atau Kompos. Dan juga dapat dicampur dengan air lalu disemprot dengan dosis yang sudah ditentukan. dengan pencampuran dengan pupuk kimia tersebut tetapi dapat menghasilkan Tanaman Yang ORGANIK. Cara Kerja Pupuk Agrodyke Selengkapnya baca DISINI

Seperti juga humus, pupuk organik berfungsi untuk menyediakan nutrisi untuk tanaman. Setidaknya ada empat manfaat, yaitu sebagai : 

  1. sumber nutrisi tanaman lengkap. Pupuk organik mengandung berbagai nutrisi penting yang diperlukan tanaman, baik yang sifatnya mikro maupun makro. Unsur mikro adalah besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), klor (CI), boron (B), molybdenum (Mo) dan Almunium (AI) sedangkan Unsur makro yang dibutuhkan tanaman antara lain nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), sulfur (S), kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Pupuk organik yang dibuat dengan bahan baku yang lengkap bisa mengandung semua kebutuhan unsur hara tersebut, salah satunya PUPUK AGRODYKE. 
  2. Memperbaiki struktur tanah. Pupuk organik merupakan material yang memiliki sifat unik. Bisa menggemburkan tanah lempung yang solid, tetapi disisi lain juga dapat merekatkan tanah berpasir yang gembur. Karena sifatnya tersebut, pupuk organik dapat memperbaiki tanah pasir maupun lempung. Pupuk organik bisa merekatkan butiran-butiran halus pasir sehingga tanah menjadi lebih solid. Sehingga tanah berpasir dapat menyimpan air. Sedangkan pada tanah liat yang didominasi oleh lempung, pupuk organik dapat memberikan pori-pori, sehingga tanah tersebut menjadi gembur. 
  3. Meningkatkan kapasitas tukar kation. Dilihat dari sifat kimiawi, pupuk organik memiliki kemampuan meningkatkan kapasitas tukar kation. Kapasitas tukar kation ialah kemampuan tanah untuk meningkatkan interaksi antar ion-ion yang ada dalam tanah. Tanah yang memiliki kapaitas kation tinggi lebih mampu menyediakan unsur hara untuk tanaman dibanding tanah dengan kapasitas ion rendah. Kandungan material organik yang tinggi dapat meningkatkan kapasitas tukar kation tanah. 
  4. Meningkatkan daya simpan air. Struktur kompos sangat menyerap air (higroskopis).Air yang datang disimpan dalam pori-pori lalu dikeluarkan saat tanaman memerlukannya melalui akar. Keberadaan air ini mempertahankan kelembaban tanah sehingga tanaman bisa terhindar dari kekeringan. 
  5. Meningkatkan aktivitas biologi tanah. Pupuk kompos mengandung mikroorganisme dekompomoser didalamnya. Mikroorganisme ini dapat menambah mikroorganisme yang terdapat dalam tanah. Karena sifatnya yang melembabkan, suhu tanah menjadi ideal bagi tumbuh dan berkembang biota tanah. Aktivitas biota tanah tersebut yang menghasilkan sejumlah nutrisi penting supaya dapat diserap tanaman secara efektif.  

Dilihat dari kandungannya, pupuk organik mempunyai kandungan nutrisi yang lebih lengkap baik makro maupun mikro. Tetapi takarannya sedikit dan komposisinya tidak pasti. Setiap pupuk organik memiliki kandungan nutrisi dengan komposisi yang berbeda-beda. Sementara pupuk kimia sintetis hanya memiliki beberapa kandungan nutrisi saja, tetapi jumlahnya banyak dan komposisinya pasti. Contohnya, urea banyak mengandung unsur nitrogen (N) dalam jumlah yang cukup tetapi tidak memiliki zat nutrisi lainnya. Penyerapan nutrisi  atau zat hara pada pupuk organik lebih sulit dicerna tanaman karena masih tersimpan dalam ikatan kompleks. Namun secara jangka panjang akan meningkatkan kapasitas tukar kation tanah yang bisa memudahkan tanaman menyerap unsur-unsur tadi. Sementara pada pupuk kimia sintetis kandungan haranya bisa diserap langsung oleh tanaman. Kelemahannya, zat hara tersebut sangat mudah hilang dari tanah karena erosi.  Pupuk organik bagus untuk digunakan dalam jangka panjang karena sifatnya menggemburkan tanah dan meningkatkan kemampuan tanah menyimpan air. Sehingga kesuburan tanah tetap terjaga. Sedangkan pupuk kimia sintetis walaupun efek reaksinya cepat, secara jangka panjang akan mengeraskan tanah dan mengurangi kesuburannya.  Dari sisi lingkungan dan ekosistem, pupuk organik memicu perkembangan organisme tanah. Tanah yang kaya akan organisme sanggup memberikan nutrisi secara berkelanjutan. Karena aktivitas organisme tanah dapat menguraikan sejumlah nutrisi penting bagi tanaman. Sementara pupuk kimia sintetis malah membunuh organisme tanah. Sehingga untuk menyediakan nutrisi bagi tanaman selalu diperlukan penambahan pupuk dalam jumlah yang terus meningkat. 


Pupuk Organik Adalah
Pupuk Organik Agrodyke

Lalu jika anda ingin menggunakan Pupuk Organik tetapi ingin di campur dengan Pupuk Kimia yang
mempunyai kelebihan kelebihan diatas dengan tetap menghasilkan manfaat dan hasil yang ORGANIK, anda bisa menggunakan PUPUK AGRODYKE, karena pupuk ini mendukung dan penggunaannya bisa dicampur dengan Pupuk Kimia dengan hasil yang tetap ORGANIK. 
Silahkan baca tentang Manfaat PUPUK AGRODYKE Disini
Go Organic Go….

sumber : jenis-jenis pupuk organik/alam tani.com


pupuk organik lampung,pupuk organik memiliki manfaat,pupuk organik m21,pupuk organik mabar,pupuk organik milt,pupuk organik megarhizo,pupuk organik menurut para ahli,pupuk organik mustika tani,pupuk organik masa vegetatif,pupuk organik nasa adalah

Read More

Anda Bisa Membuat Pupuk Cair Organik Sendiri Dirumah, Simak Caranya Disini

Pemakaian Pupuk Cair Organik

 Ada dua macam bentuk pupuk organik cair yang dibuat dengan proses pengomposan. Pertama ialah pupuk organik cair yang dibuat dengan cara melarutkan pupuk organik yang telah jadi atau setengah jadi ke dalam air. Jenis pupuk yang dilarutkan dapat berupa pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk kompos, Pupuk Agrodyke atau campuran semuanya. Pupuk organik cair semacam ini karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan pupuk organik padat, hanya saja bentuknya berupa cairan. Dalam bahasa lebih mudah, kira-kira mirip teh yang dicelupkan ke dalam air lalu airnya dijadikan pupuk.

Pupuk cair jenis ini suspensi larutannya kurang stabil dan mudah mengendap, Kita tidak bisa menyimpan pupuk tipe ini dalam jangka waktu lama. Setelah jadi biasanya harus langsung digunakan. Pengaplikasiannya dilakukan dengan cara menyiramkan pupuk pada permukaan tanah disekitar tanaman, tidak disemprotkan ke daun.kecuali penggunaannya dengan Pupuk Agrodyke, karena Pupuk Agrodyke mudah larut dengan air dan dapat disemprotkan dimana saja.

Kedua ialah pupuk organik cair yang dibuat dari bahan-bahan organik yang difermentasikan dalam kondisi anaerob dengan bantuan organisme hidup. Bahan bakunya berasal dari material organik yang belum terkomposkan. Unsur hara yang terkandung dalam larutan pupuk cair tipe ini benar-benar berbentuk cair. Sehingga larutannya lebih stabil. Bila dibiarkan tidak mengendap. Oleh sebab itu, karakteristik dan sifatnya pun berbeda dengan pupuk cair yang dibuat dari pupuk padat yang dilarutkan ke dalam air. Kali ini kita akan membahas pupuk organik cair tipe yang kedua.

Sifat dan karakteristik pupuk organik cair

Pupuk organik cair tidak dapat dijadikan pupuk utama dalam bercocok tanam. Sebaiknya gunakan pupuk organik padat sebagai pupuk utama/dasar. Pupuk organik padat dapat tersimpan lebih lama dalam media tanam dan bisa menyediakan hara untuk jangka yang panjang. Sedangkan, nutrisi yang ada pada pupuk cair lebih rentan terbawa erosi. Tetapi di sisi lain, lebih mudah dicerna oleh tanaman.

Jenis pupuk cair lebih efektif dan efesien bila diaplikasikan pada bunga, daun dan batang dibanding pada media tanam (kecuali pada metode hidroponik). Pupuk organik cair dapat berfungsi sebagai perangsang tumbuh. Terutama saat tanaman mulai bertunas atau saat perubahan dari fase vegetatif ke generatif untuk merangsang pertumbuhan buah dan biji. Batang dan daun dapat menyerap secara langsung pupuk yang diberikan melalui stomata atau pori-pori yang ada pada permukaannya.

Pemberian pupuk organik cair pada daun harus hati-hati. Jaga jangan sampai overdosis, sebab bisa mematikan tanaman. Pemberian pupuk daun yang berlebih juga bisa mengundang penyakit dan hama pada tanaman. Jadi, ketepatan takaran harus benar-benar diperhatikan untuk mendapatkan hasil maksimal.

Setiap tanaman memiliki kapasitas dalam menyerap nutrisi sebagai makanannya. Secara teoritik, tanaman hanya dapat menyerap unsur hara yang tersedia dalam tanah tidak lebih dari 2% per hari. Pada daun, walaupun kami belum menemukan angka persisnya, dapat diperkirakan jumlahnya tidak lebih dari 2%. Oleh sebab itu pemberian pupuk organik cair pada daun harus diencerkan terlebih dahulu.

Karena sifatnya sebagai pupuk tambahan, pupuk organik cair seharusnya kaya akan unsur hara mikro. Sedangkan unsur hara makro dipenuhi oleh pupuk utama lewat tanah, pupuk organik cair harus memberikan unsur hara mikro yang lebih. Untuk mendapatkan kandungan hara mikro, bisa dipilah dari bahan baku pupuk.

Cara membuat pupuk organik cair

  • Siapkan bahan-bahan berikut: 1 karung kotoran ayam, setengah karung dedak, 30 kg hijauan (jerami, gedebong pisang, daun leguminosa), 100 gram gula merah, 50 ml bioaktivator (EM4), air bersih secukupnya.
  • Siapkan tong plastik kedap udara ukuran 100 liter sebagai media pembuatan pupuk, satu meter selang aerotor transparan (diameter kira-kira 0,5 cm), botol plastik bekas akua ukuran 1 liter. Lubangi tutup tong seukuran selang aerotor.
  • Potong atau rajang bahan-bahan organik yang akan dijadikan bahan baku. Masukkan kedalam tong dan tambahkan air, komposisinya: 2 bagian bahan organik, 1 bagian air. Kemudian aduk-aduk hingga merata.
  • Larutkan bioaktivator seperti EM4 dan gula merah 5 liter air aduk hingga merata. Kemudian tambahkan larutan tersebut ke dalam tong yang berisi bahan baku pupuk.
  • Tutup tong dengan rapat, lalu masukan selang lewat tutup tong yang telah diberi lubang. Rekatkan tempat selang masuk sehingga tidak ada celah udara. Biarkan ujung selang yang lain masuk kedalam botol yang telah diberi air.
  • Pastikan benar-benar rapat, karena reaksinya akan berlangsung secara anaerob. Fungsi selang adalah untuk menyetabilkan suhu adonan dengan membuang gas yang dihasilkan tanpa harus ada udara dari luar masuk ke dalam tong.
  • Tunggu hingga 7-10 hari. Untuk mengecek tingkat kematangan, buka penutup tong cium bau adonan. Apabila wanginya seperti wangi tape, adonan sudah matang.
  • Pisahkan antara cairan dengan ampasnya dengan cara menyaringnya. Gunakan saringan kain. Ampas adonan bisa digunakan sebagai pupuk organik padat.
  • Masukkan cairan yang telah melewati penyaringan pada botol plastik atau kaca, tutup rapat. Pupuk organik cair telah jadi dan siap digunakan. Apabila dikemas baik, pupuk bisa digunakan sampai 6 bulan.
sketsa pmbuatan pupuk organik cair

Secara sederhana bisa dikatakan, untuk membuat pupuk perangsang daun gunakan sumber bahan organik dari jenis daun-daunan. Sedangkan untuk membuat pupuk perangsang buah gunakan bahan organik dari sisa limbah buah seperti sekam padi atau kulit buah-buahan.

Sumber : http://epetani.pertanian.go.id/berita/detail/30

pupuk organik cair limbah tahu,pupuk organik cair lengkap super bionik,pupuk cair organik megarhizo,pupuk cair organik murah,pupuk cair organik malang,pupuk cair organik mudah,pupuk organik cair multitonik,pupuk organik cair multihara,pupuk organik cair masaro,pupuk organik cair merk hantu
Read More

Inilah yang Anda Cari, Cara Membuat Pupuk Organik Cair Terbaik Dengan Mudah

 

Cara buat pupuk organik

Pupuk Organik berasal dari penguraian bahan-bahan organik di alam seperti kotoran hewan dan tanaman. Anda bisa coba buat sendiri, ikuti cara membuat pupuk organik menggunakan bahan-bahan berikut. Bentuk pupuk organik dapat berupa padat atau cair. Ini tergantung pada bahan, pengolahan, dan tujuan pengolahannya.

Jenis pupuk ini mempunyai banyak keuntungan. Pupuk organik berguna untuk menjaga kesuburan tanah dalam waktu yang lama, jadi tanaman yang ditanam di tanah tersebut dapat tumbuh subur dan berbuah lebat. Pupuk organik juga ramah lingkungan, dapat meningkatkan aktifitas mikroorganisme yang ada di dalam tanah, dan dapat meningkatkan kemampuan tanah menyerap air.

Dari beberapa kegunaan pupuk organik tersebut kiranya membuat Anda tertarik untuk memakainya. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa memanfaatkan cara membuat pupuk organik dari kotoran hewan berikut ini.

Anda dapat memilih membuat pupuk organik dari kotoran hewan. Di sekitar Anda, ada kotoran hewan apa? Jika sapi, berikut cara membuat pupuk organik dari kotoran sapi.

Bahan pembuatan pupuk organik yang diperlukan:

  • Kotoran sapi sebanyak 200 kg (bisa disesuaikan dengan kebutuhan)
  • Arang sekam yang sudah dibakar secukupnya
  • Jerami yang sudah dibentuk kira-kira 10 cm (secukupnya)
  • 20 liter air
  • 5 sendok makan EM4
  • Dedaunan secukupnya atau menggunakan bubuk gergaji
  • 5 sendok makan gula pasir

Langkah pembuatan pupuk organik ialah sebagai berikut.

  • Siapkan dulu media pembuatan pupuk dan tempatkan kotoran di tempat yang sejuk tanpa terkena sinar matahari langsung atau tetesan air hujan.
  • Jika sudah ditempatkan di media pembuatan pupuk, buatkan larutan dekomposer dari campuran EM4, gula, dan air.
  • Campurkan kotoran sapi dengan arang sekam dan aduk sampai rata
  • Taburkan dekomposer ke kotoran sapi yang sudah dicampur dengan arang sekam secukupnya dan aduk sampai rata
  • Taburkan jerami, dedak, dedaunan atau bubuk kayu sampai dua lapis.
  • Setelahnya siram dengan dekomposer yang masih tersisa
  • Setelah itu, tutup rapat bahan-bahan tersebut dengan jerami atau bisa juga karung goni
  • Aduk adonan pupuk sampai merata di hari kedua dan tutup kembali rapat-rapat
  • Cek secara berkala hasil adonan. Caranya, sentuh dengan tangan. Kalau terasa panas ketika mengaduk adonan, berarti pupuk belum siap untuk digunakan, ini tanda bahwa proses pemasakan masih berlangsung.
  • Cek kembali sampai kemudian dirasa dingin, ini berarti pupuk organik dari kotoran sapi sudah siap untuk digunakan.

Demikian cara buat pupuk organik cair dengan kotoran sapi.  Jika Anda ingin mempunyai Pupuk Organik yang cocok untuk tanaman dan dapat meningat kan hasil pertanian, maka anda bisa menggunakan Pupuk Agrodyke. Semoga bermanfaat untuk pertanian Anda.

sumber : suara.com


cara membuat pupuk organik untuk lada,cara membuat pupuk organik cair dari limbah rumah tangga,cara membuat pupuk organik mudah,cara membuat pupuk organik mol,cara membuat pupuk organik mp4,cara membuat pupuk mkp organik,cara membuat pupuk magnesium organik,cara membuat pupuk mikro organik,cara membuat pupuk organik cair mol,cara membuat pupuk organik nano

Read More

Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pembuatan Pupuk Organik

Alur Pembuatan Pupuk Organik
Alur Pembuatan Pupuk Organik Cair

 

Sekarang ini banyak sekali ditemui bermacam produk pupuk organik di pasaran baik dalam bentuk padat berupa serbuk, granul, remah, pellet maupun cair. Sejalan dengan perkembangan gaya hidup dimana masyarakat telah mulai mencari bahan pangan seperti sayuran organik sehingga permintaan akan pupuk organik telah dirasakan. Untuk menjamin kualitas pupuk organik yang beredar, maka Kementerian Pertanian telah mengeluarkan Kepmentan No 261/KPTS/SR.310/M/4/2019 tentang Persyaratan Teknis Minimal (PTM) Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah.

Badan Litbang Pertanian selaku lembaga penelitian telah dapat menghasilkan produk-produk pupuk organik yang berkualitas. Disamping itu Badan Litbang Pertanian telah aktif dalam mendiseminasikan dan menyediakan panduan teknis produksi agar pupuk organik yang dihasilkan memenuhi syarat mutu pupuk organik. Pupuk organik diyakini memiliki berbagai keunggulan seperti yang disampaikan oleh Dr. IGM Subiksa, peneliti senior Balai penelitian Tanah, BBSDLP, Badan Litbang Pertanian pada kesempatan webinar “Pembuatan Pupuk Organik” di pertengahan Juni 2020. Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Badan Litbang Pertanian, Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si menyampaikan dukungannya terhadap peran serta Balitbangtan dalam menghasilkan produk-produk pupuk organik yang teruji kualitas dan efektivitasnya dalam meningkatkan produktivitas tanaman.

Subiksa memaparkan beberapa keunggulan dari pupuk organik yaitu :

  1. PO mengandung unsur hara makro dan mikro yang lebih lengkap dibandingkan pupuk anorganik, yang dilepaskan perlahan dan kontinyu sehingga menghindari keracunan dan defisiensi hara.
  2. Pupuk organik dapat memperbaiki sifat fisik tanah, lahan kering menjadi lebih gembur dan lahan sawah tanahnya bisa lebih lembut. Struktur tanah lebih mantap dan stabil untuk pergerakan air dan partikel udara dalam tanah yang penting untuk aktivitas mikroorganisme dan pertumbuhan akar.
  3. PO dapat menstimulasi aktivitas mikroorganisme tanah yang memproduksi pitohormone pertumbuhan dan senyawa pengikat partikel tanah sehingga struktur tanah lebih baik.
  4. Kualitas tanaman yang menggunakan pupuk organik dapat lebih bagus sehingga tanaman tidak mudah terserang penyakit, tanaman juga lebih sehat untuk dikonsumsi.
  5. Sebagai agen hayati pengedali HAMA (biocontrol agent/immunomodulator).
  6. Sebagai biofertilizer (pupuk bio/bakteri yang 100% organik dan ramah lingkungan)
  7. Sebagai bioremediasi tanah tercemar (bioremediation/soil detoxification).

Selaku inventor pupuk, Subiksa juga berbagi informasi terkait tahapan awal yang harus dipersiapkan untuk pembuatan pupuk organik yaitu sebagai berikut :

  1. Penyiapan bahan baku, konsistensi dalam pemilihan bahan baku sangat penting agar hasil yang didapat juga konsisten.
  2. Penggunaan bahan pengkaya. Penambahan bahan pengkaya bertujuan supaya efektivitas, manfaat pupuk menjadi tinggi untuk pertumbuhan tanaman. Bahan pengkaya C organik dapat berasal dari bahan humat, molases dan bubuk arang; pengkaya hara berasal dari Fosfat alam dan tankos sawit; pengkaya mikroba (pengikat N, pelarut P, perombak bahan organik dsb); pengkaya hormone pertumbuhan (GA, Auksin dan lain-lain)
  3. Bahan perekat (binder), dalam pembuatan pupuk organik granule dibutuhkan agen pengikat saat proses aglomerasi. Binder bisa berbentuk padat maupun cair. Binder berbentuk padat dapat menggunakan brown clay atau kapur, sedangkan binder cair dapat menggunakan molases.

“Bahan-bahan campuran pupuk organik yang ditambahkan pada pembuatan pupuk organik harus bersinergi positif sehingga dapat meningkatkan kualitas pupuk organik’ ujar Subiksa.

Diperlukan beberapa sarana yang memadai dalam pembuatan pupuk ini. Misalnya saja dalam pembuatan pupuk organik setidaknya kita membutuhkan peralatan diantaranya penghancur/crusher yang berfungsi menghancurkan bahan yang kasar, pengering/flatbed dryer sebagai alat bantu pengeringan terutama jika tidak ada sinar matahari, pengayak/rotary sceener, timbangan untuk formulasi agar mendapatkan formula pupuk yang konsisten, dan mixer untuk mencampur bahan-bahan pupuk agar homogen. Tahapan terakhir ialah proses quality control (QC) biasanya menggunakan Perangkat Uji Pupuk Organik (PUPO) yang merupakan salah satu produk unggulan Balai Penelitian Tanah.

Dr. IGM Subiksa juga memaparkan tentang proses produksi pupuk organik padat granul. “Secara umum pembuatan pupuk organik padat granul dari pemilahan sampai penghancuran relatif sama dengan pembuatan pupuk organik remah, hanya pada poin-poin tertentu menjadi sangat krusial, misalnya proses pengeringan supaya dapat menghancurkannya lebih halus” ujar Subiksa. Bahan organik yang telah dicampur lalu digranulasi dengan menambahkan binder agar pupuk tidak mudah hancur. Setelah itu dikeringkan dan diayak kembali akan dihasilkan pupuk organik granul yang siap kemas dan memenuhi syarat mutu yang ditetapkan.

Dalam proses pembuatan pupuk organik granul, proses pengeringan adalah proses yang sangat penting. Bila kadar air pupuk organik tidak mencapai 8-15% maka bahan-bahan organik tidak akan hancur. Penghalusan juga penting dilakukan agar mendapat butiran kompos yang halus dengan diameter 0,5 mm. Bahan binder harus dihancurkan dengan minimal lolos ayakan 80 mesh. Penghancuran berfungsi untuk memudahkan proses granulasi dan mendapatkan kualitas pupuk yang homogen.

Selain mengetahui proses produksi pupuk organik yang tepat, produsen pupuk yang ingin memasarkan produknya harus terlebih dahulu memiliki izin edar. Proses izin edar ini diperoleh dari Kementerian Pertanian jika produk pupuk yang akan dipasarkan telah melewati berbagai tahapan yang telah ditentukan. Izin edar yang diperoleh untuk satu merk pupuk organik berlaku selama 5 tahun dan bisa diperpanjang dengan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Dengan memproduksi pupuk organik yang berkualitas, maka kita ikut berperan dalam mendukung pertanian yang berkelanjutan. (KZ, LP, AFS).

Dalam hal ini Pupuk Organik Agrodyke adalah salah satu pupuk organik yang telah memiliki Izin edar, dengan Nomor Izin Departemen Pertanian : G161/ Organik/ PPI/ XI/ 2007, Selengkapnya bisa dilihat disini

Alur Pembuatan Pupuk Organik Padat
Alur Pembuatan Pupuk Organik Padat


sumber : balittanah.litbang.pertanian.go.id


membuat pupuk mikro organik,pembuatan pupuk organik cair menggunakan bioaktivator biosca dan em4,cara membuat pupuk organik menggunakan em4,cara membuat pupuk organik mudah,cara membuat pupuk organik mol,membuat pupuk organik nitrogen,pembuatan pupuk organik dari nasi basi,membuat pupuk n organik,membuat pupuk non organik,cara membuat pupuk organik nano

Read More

Terbukti Berhasil, Inilah Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Air Cucian Beras Yang Benar

 

Air cucian beras untuk pupuk
Mengelola air cucian beras menjadi pupuk

Ketika mencuci beras, sebagian besar orang akan membuang air bekas cucian beras ke dalam lubang wastafel cuci piring sebab dianggap tidak lagi perlu. Padahal, air bekas cucian beras mempunyai kegunaan yang sangat bagus untuk tanaman ataupun tumbuhan lainnya. Air cucian beras dapat menjadi bahan pupuk organik cair atau disingkat POC. Air cucian beras sangat bermanfaat bagi dunia pertanian organik karena ada beberapa faktor.

Air cucian beras ialah bahan yang sangat bagus untuk digunakan dalam membuat MOL atau Micro Organisme Lokal. Air cucian beras juga bisa secara langsung digunakan sebagai pupuk organik cair untuk dikocorkan pada tanaman yang ada di kebun atau di halaman rumah. Pemakaian air beras sebagai pupuk organik cair bisa dilakukan karena air beras memiliki kandungan seperti protein, karbohidrat, lemak serta unsur-unsur hara dan zat perangsang tumbuh yang sangat bermanfaat untuk tanaman. Zat perangsang tumbuh yang ada pada air beras ialah Vitamin B1 atau thiamin, yang dapat memacu perpanjangan akar tanaman.

Unsur-unsur hara yang cukup lengkap pada air beras bisa memacu pertumbuhan tanaman menjadi subur, pembungaan dan pembuahan bisa berlangsung lancar, serta tanaman bisa berproduksi sesuai yang diharapkan.

Tiap tanaman memiliki waktu yang beragam untuk bisa berbuah. Ada yang dalam beberapa bulan dapat langsung berbuah, seperti tomat, mentimun, semangka dan pepaya. Ada yang membutuhkan waktu sedang antara 6 s.d. 12 bulan, diantaranya ialah buah naga, jambu biji, jeruk nipis, dan belimbing. Ada juga yang tergolong buah yang lama berbuah seperti srikaya, nangka mini, kelengkeng, delima, jambu air, sawo, mangga dan anggur. Tanaman di atas umumnya baru akan berbuah setelah berumur setahun lebih.

Pupuk organik dari air cucian beras
Pembuatan POC dari air cucian beras cukup sederhana. Cukup dengan mencampurkan 1 liter air cucian beras (leri) pertama dengan EM4 dan tetes tebu (gula putih) masing – masing sebanyak 1 tutup botol lalu difermentasi selama 1-2 minggu.

Pupuk yang dibuat diatas mengandung unsur hara dominan P & K, cocok untuk tanaman hias berbunga maupun tanaman buah / umbi yang sudah memasuki vase berbunga dan berbuah.

Setiap satu liter pupuk organik cair dari air cucian beras harus dicampur dengan 5 - 10 liter air, boleh ditambah bila dirasa terlalu pekat.

Siramkan pupuk organik cair dari air cucian beras yang telah dicairkan dengan air bersih ke tanaman dengan dosis disesuaikan dengan jenis tanaman dan tingkat kesuburan tanah.

Asalkan disimpan di tempat yang tertutup rapat, tidak terkena sinar matahari langsung dan diletakkan pada suhu ruangan, pupuk organik cair dari air cucian beras ini dapat bertahan hingga 6 bulan.

Demikianlah cara Membuat pupuk Organik Cair dari air cucian beras, jika anda ingin mendapatkan Pupuk Organik Multifungsi yang bisa digunakan sebagai pupuk tabur maupun pupuk cair, anda bisa mencoba Pupuk Organik Agrodyke, penjelasan lengkap tentang Pupuk Agrodyke bisa dilihat disini 


membuat pupuk dari air cucian beras,pupuk organik dari air cucian beras,pupuk cair dari air cucian beras,pupuk organik cair dari air cucian beras,cara buat pupuk dari air cucian beras,cara bikin pupuk dari air cucian beras,pupuk cair air cucian beras aquascape,pupuk organik cair air cucian beras


Read More